Konsep UUD - Dasar Negara dan Ideologi Bangsa

Dalam UUD45 asli maupun amandemen, rumusan Pancasila hanya terdapat pada Pembukaan, dan itupun tidak mencantumkan kata Pancasila. Di UUD baru, rumusan Pancasila tidak dicantumkan dalam pembukaan, tetapi di bagian awal batang tubuh:
  • Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia dan Ideologi Bangsa Indonesia.
  • Pancasila terdiri dari 5 sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Wilayah Republik Indonesia harus dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
  • Rumusan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dirupakan dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang ditetapkan dalam Peraturan Negara.
Dengan demikian, Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa menjadi lebih kuat dan kokoh.
Sebagai ideologi, Pancasila adalah kompromi optimal dari berbagai ideologi yang telah lama hidup dan berkembang di Indonesia. Hal ini memungkinkan seorang muslim dapat sekaligus menjadi seorang pancasilais tanpa ada benturan nilai-nilai dalam hati nuraninya. Demikian pula seorang nasrani, hindu, budha, dll.
Dewan Pembinaan Ideologi Pancasila dibentuk untuk membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.
UUD baru juga memuat ayat-ayat tambahan sebagai berikut:
  • Setiap orang yang hadir pada saat teks pancasila dibacakan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
  • Setiap orang dilarang mengubah teks pancasila dengan kata-kata dan gubahan lain dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan pancasila.
PASAL-PASAL UUD
Pasal
(1) Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia dan Ideologi Bangsa Indonesia.
(2) Rumusan Pancasila adalah Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(3) Rumusan Pancasila yang dimaksud pada ayat (2) adalah salinan dari Rumusan Pancasila yang terdapat pada Bagian Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Pasal
(1) Rumusan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dirupakan dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang ditetapkan dalam Peraturan Negara.
(2) Dewan Pembinaan Ideologi Pancasila bertugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.
(3) Dewan Pembinaan Ideologi Pancasila berfungsi sebagai pemantau, mengevaluasi, dan mengusulkan langkah strategi untuk memperlancar pelaksanaan pembinaan ideologi Pancasila serta melaksanakan kerja sama dan hubungan antar-lembaga dalam pelaksanaan pembinaan ideologi Pancasila.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pembinaan Ideologi Pancasila diatur dalam Peraturan Negara.
Pasal
(1) Setiap orang yang hadir pada saat teks pancasila dibacakan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
(2) Setiap orang dilarang mengubah teks pancasila dengan kata-kata dan gubahan lain dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan pancasila.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pancasila diatur dalam Peraturan Negara.
Konsep UUD adalah dokumen yang berisi beberapa pasal/ayat Undang-undang Dasar yang membahas topik tertentu disertai dengan penjelasannya. Sekalipun Konsep UUD adalah dokumen yang terpisah dari UUD, dokumen ini dapat dijadikan panduan dalam memahami pasal/ayat dalam UUD.
Terakhir diupdate: 9 Desember 2017.